Pages

Minggu, 27 November 2011

Rimantadine for Patient

2.1             Deskripsi
Rimantadine (nama dagang: flumadin) adalah obat antivirus. Rimantadin digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi virus influenza A. Rimantadin hanya diberikan hanya jika disertai resep dokter. Rimantadin diberikan secara oral (melalui mulut) dalam bentuk sediaan tablet dan sirup.
Dalam beberapa hal, rimantadin tidak cocok diberikan untuk penderita flu, karena telah ditemukan beberapa virus influenza yang resistan terhadap obat ini. Contohnya, virus H3N2( virus influenza yang menyerang manusia dan babi) musiman.

2.2             Peringatan Sebelum Pemakaian
Hal – hal yang Perlu dihindari Saat Pemakaian Rimantadine ialah antara lain jika jenis influenza pada diri anda resisten terhadap rimantadine makan tubuh anda dapat melepaskan virus flu tersebut jadi anda sebaiknya tidak berdekatan untuk orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti: penderita kanker, kelainan sumsum tulang belakang, dan penderita HIV/AIDS.
Obat ini menyebabkan beberapa orang menjadi pusing, dan menurunnya konsentrasi. Pasien harus mengetahui efek yang ia rasakan sebelum mengendarai kendaraan, menggunakan mesin, atau pekerjaan berbahaya lainnya.
Dalam Pengggunaan Rimantadine perlu diperhatikan beberapa faktor:
3
1. Riwayat kesehatan pasien
Karena untuk beberapa penyakit pemakaian rimantadine dapat memberikan dampak yang tidak diinginkan.
Beberapa penyakit tersebut adalah:
* Epilepsi
*Penyakit Hati        : Gagal hati, Sirosis, atau Hepatitis.
*Penyakit Ginjal    : termasuk Gagal ginjal.
*Dan setiap alergi  : termasuk alergi terhadap makanan, pengawet,  
                                dan perwarna.

2. Situasi atau kondisi sang pasien
Karena untuk beberapa situasi pemberian rimantadine dapat memberikan efek yang tidak diinginkan, khususnya pada saat wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya, dikhawatirkan kandungan rimantadine dapat ikut terminum oleh anak yang menyusu pada wanita yang meminum rimantadine. Dan tentu itu hal yang tidak diinginkan, meski belum pernah dilakukan percobaan pada manusia namun dilakukan pada hewan saja, tapi dapat disimpulkan pada wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya jangan mengkonsumsi rimantadine.
Selain itu beberapa kondisi medis mungkin berinteraksi dengan Rimantadine jika Anda sedang

3. Pemakaiannya bersama dengan obat-obat lainnya.
Hal ini perlu diperhatikan karena pemakaian rimantadine bersama dengan obat lain dapat
4
 mempengaruhi keefektifan dari rimantadine itu sendiri.
 Seperti pada pemakaian rimantadine bersama :
 *Aspirin
 *Asetaminophen
 *Cimetidine
 *Vaksin Intranasal.
*Obat-obatan resep atau nonprescription, persiapan herbal, atau suplemen diet

4.      Umur Sang Pasien
Karena umur sang pasien diperlukan dalam menentukan kadar dosis obat yang akan diberikan terhadap pasien tersebut, karena semakin bertambah umur seseorg makan semakin menurun pula kemampuan ginjalnya, sehingga kadar dosis obat yang diberikan padanya pun lebih rendah.

5.      Orang-orang di lingkungan
Jika jenis influenza pada diri anda resisten terhadap rimantadine makan tubuh anda dapat melepaskan virus flu tersebut jadi anda sebaiknya tidak berdekatan untuk orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti: penderita kanker, kelainan sumsum tulang belakang, dan penderita HIV/AIDS.
                                              
2.3  Aturan Pemakaian
Untuk mencegah agar tidak terkena flu, obat ini dikonsumsi selama masa perawatan
5
sedangkan jika pasien telah menderita flu, obat ini harus terus dikonsumsi hingga masa pengobatan selesai dan tidak boleh dihentikan walaupun kondisi tubuh mulai membaik setelah beberapa hari. Hal ini ditujukan agar infeksi dibersihkan dengan sempurna. Jika pemakaian obat dihentikan terlalu cepat, maka penyakit dapat muncul kembali. Obat ini harus dikonsumsi paling sedikit selama 5 - 7 hari setelah gejala menghilang. Obat ini biasanya dikonsumsi 2-12 minggu. Obat ini akan bekerja secara efektif jika jumlahnya tetap konstan dalam darah. Untuk itu, Obat harus dikonsumsi secara teratur dan tidak boleh ada dosis yang terlewatkan. Jika mengonsumsi obat ini dalam bentuk sediaan sirup, sebaiknya menggunakan sendok khusus yang menggunakan takaran secara tepat.
2.3.1  Dosis
Untuk tujuan pencegahan, Ramantidine dapat dikonsumsi baik dewasa maupun anak-anak, sedangkan untuk tujuan pengobatan Ramantadine hanya dapat dikonsumsi oleh orang dewasa. Cara pemberian obat ini adalah secara oral dalam bentuk sediaan tablet dan sirup.
1.      Dosis Pencegahan
A.    Anak-anak (<10 tahun)
5 mg tablet per kg berat badan satu kali sehari dengan syarat tidak lebih dari 150 mg sehari.
B.     Dewasa & Anak-anak ≥ 10 tahun
100 mg tablet dua kali sehari atau 50 mg sirup per satu sendok makan dua kali sehari
2.      Dosis Pengobatan
3.      Dewasa
6
100 mg tablet dua kali sehari atau 50 mg sirup per satu sendok makan dua kali sehari Untuk penderita kelainan fungsi hati maupun ginjal dan pasien lansia, dosis dikurangi menjadi 100 mg tablet satu kali sehari
Karena Rimantadine dapat menyebabkan sakit perut (efek samping obat), maka Rimantadine dapat dikonsumsi bersama dengan makanan ataupun susu. Untuk pengobatan influenza, Rimantadine harus dikonsumsi segara sekitar 48 jam setelah gejala mulai muncul. Rimantadine harus digunakan hati-hati pada penderita epilepsi. Rimantadine belum dapat digunakan pada ibu hamil karena belum ada penelitiaan yang menunjukkan keamanan penggunaannya bagi janin. Jika ada dosis yang terlewatkan, tetap lanjutkan meminum obat secara teratur dan jangan pernah melipatgandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewatkan tersebut.
                                                                                                                         
2.3.2.  Penyimpanan
A.    Jauhkan dari jangkauan anak-anak
B.     Hindarkan dari tempat yang panas dan terkena cahay langsung
C.    Jika tersedia dalam bentuk sirup, jaga sirup dari mesin pendingin
D.    Jangan menyimpan obat yang sudah kadaluarsa
E.     Tetap biarkan obat pada kemasannya
F.     Tutup rapat setelah dikonsumsi
Simpan pada suhu antara 15C-30C



2.4              Cara Kerja Rimantadine
Rimantadine merupakan antivirus yang bekerja pada protein M2 virus, suatu kanal ion transmembran yang diaktivasi oleh pH. Kanal M2 merupakan pintu masuk ion ke virion selama proses uncoating. Hal ini menyebabkan destabilisasi ikatan protein serta proses transport DNA virus ke nucleus. Selain itu, fluks kanal ion M2 mengatur pH kompartemen intraseluler, terutama aparatus Golgi.

2.5           Indikasi Rimantadine
Rimantadine digunakan untuk pencegahan dan terapi awal infeksi virus influenza

2.6            Farmakokinetik       
Obat ini mudah diabsorbsi oral. Rimantadine tidak dapat melintasi sawar darah-otak sejumlah yang sama. Rimantadine dimetabolisme seluruhnya oleh hati. Metabolit dan obat asli dikeluarkan oleh ginjal.

2.7           Efek Toksik Rimantadine
Seperti obat lain, rimantadine(Flumadine ®) juga memiliki efek toksik, efek dari obat yang tidak diinginkan. Namun kasus tersebut tidak menimpa semua pasien, jika terdapat efek toksik dari obat tersebut, pasien harus berkonsultasi kepada penyedia layanan kesehatan.
Beberapa efek yang mungkin terjadi dari pemakaian rimantadine :
8
  1. Depresi
  2. Agitasi(gejala perilaku yang bermanifestasi dalam penyakit-penyakit psikiatrik yang luas);
  3. Halusinasi;
  4. Kejang;
  5. Sebuah irama yang tidak teratur perapian (aritmia);
  6. Tanda-tanda reaksi alergi, seperti ruam, gatal-gatal, gatal, pembengkakan mulut atau tenggorokan, mengi, atau kesulitan bernapas.

            Rimantadine telah dipelajari secara menyeluruh dalam uji klinis. Dalam studi ini, efek samping yang terjadi pada sekelompok orang yang mengkonsumsi obat ini di dokumentasikan dan dibandingkan dengan efek samping pada sekelompok orang yang tak mengkonsumsi obat ini.
Dalam studi ini, efek toksik rimantadine yang sering terjadi adalah:
     * Insomnia - pada sampai dengan 3,4 persen orang
     * Mual - hingga 2,8 persen
     * Gugup - hingga 2,1 persen
     * Kesulitan berkonsentrasi - hingga 2,1 persen
     * Pusing - hingga 1,9 persen
     * Muntah - hingga 1,7 persen
     * Kehilangan nafsu makan - sampai 1,6 persen.



Efek toksik rimanthadine yang terjadi pada 1 sampai 1,5 persen orang :
     * Sakit kepala                                                                                
     * Kelelahan
     * Mulut kering
     * Nyeri abdomen (nyeri perut)
     * Kelemahan.

1 komentar: